Warnet OiziQ Cyber

Jalan Stasiun Rajapolah, Tasikmalaya 46155

CHATTING..? KENAL BOLEH, AKRAB JANGAN..!!

Ibarat pisau bermata dua. Tehnologi dunia maya alias internet di satu sisi memberi manfaat berarti. Namun di sisi lain kejahatan juga mengikuti trend, merambah melalui kemajuan teknologi. Sekarang banyak penjahat mencari mangsa lewat internet.

Manfaat yang diperoleh dari dunia maya, mulai dari mendapat rekan bisnis, bahkan juga memperoleh jodoh. Sebaliknya, tak sedikit kejadian mengerikan bermuara dari dunia maya. Harta benda amblas ditipu teman chatting, jadi korban pembiusan, diperkosa, bahkan ada juga yang nyaris dibunuh.

Dunia maya ini pun menimbulkan banyak komunitas baru, bisa lahir melalui blog, mengobrol tanpa bertatap muka alias chatting, berkirim surat elektronik (surel/email) hingga membentuk kelompok tertentu berdasarkan kesamaan khusus (mailing list).

Layaknya dunia nyata, dunia maya pun dipenuhi berbagai sifat ‘penghuninya’ mulai dari orang iseng, mencari teman kencan, hingga pelaku kriminal. Kejahatan yang timbul bukan hanya cyber crime, juga kejahatan konvensional yang bermuara dari chatting.

Bermula dari obrolan di chatroom (ruang dialog), obrolan makin mengasyikkan. Apalagi bila wajah sang lawan bicara tertangkap melalui monitor komputer. Tak heran bila pertemanan di dunia abstrak berlanjut pertemuan di dunia nyata alias kopi darat.

Namun, pertemuan nyata tak selalu sesuai dengan angan-angan. Ini bisa terjadi jika sang teman maya menyodorkan banyak kepalsuan selama berinteraksi.

WN PAKISTAN DIBIUS
Muhammad Safii, WN Pakistan, bisa jadi trauma chatting setelah mengalami hal buruk ketika kopi darat dengan wanita Indonesia pada pertengahan Februari 2007. Bermula dari berkenalan hingga jatuh cinta dengan wanita cantik nan ramah yang mengaku bernama Majar, keduanya berjanji kopi darat.

Segala bayangan tentang Majar nyaris tak ada salahnya. Bersama dua pria, gadis itu menjemputnya di Bandar Soekarno Hatta. Dalam perjalanan dengan mobil menuju tempat yang disebut rumah Majar, wanita yang terus bercerita tentang Jakarta itu memberinya minuman dalam kotak.

Safii pusing lalu tak sadarkan diri. Perhiasan emas dan uang dolar senilai Rp50 juta digasak Majar dan dua temannya. Kesadisan teman chatting itu berlanjut dengan membuang Safii yang masih pingsan di Ciracas.

CARI JODOH DITIPU
Kisah serupa dialami Wulan. Gadis 35 tahun yang tinggal di Lenteng Agung, Jaksel, ini berkenalan melalui chatroom dengan seorang pria. Hubungan berlanjut, keduanya sepakat untuk kopi darat di Malang, Jatim.

Namun, nasib sial menimpa gadis ini. Saat bertemu di dunia nyata, ia tak mendapatkan pria baik hati yang romantis dan pandai merayu seperti yang dikenalnya di dunia maya. Sang pria justru mengasak uang Rp 30 juta dan perhiasan emas miliknya. Gadis ini pun melapor ke Polda Metro Jaya akhir Desember lalu.

DIPERKOSA
Kejadian mengerikan dialami Pi,30, wanita konsultan yang bekerja di sebuah perusahaan konsultasi di Jalan Sudirman, Jakpus. Dia disiksa dan diperkosa teman chatting-nya, lalu dibuang ke jalan.

Setelah berkali-kali mengobrol tanpa tatap muka, Freddy, 42, meminta P datang ke rumahnya di Kota Tangerang. Alasannya, Freddy meminta jasa P menata rumahnya. P yang berharap mendapat proyek, tanpa curiga memenuhi undangan itu.

Menggunakan taksi, gadis itu sampai di alamat yang dituju sekitar Pk. 21:00. Ternyata, Freedy mengantungi maksud busuk. P disiksa, diperkosa lalu dibuang di jalan.

Peristiwa sadis juga menimpa Angelina Hatipau (42), warga Jalan Lampiri, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dia ditikam Joko Sutirto, 31, teman chatting yang baru dikenalnya lima hari. Pertama kali kopi darat, keduanya sepakat bertemu di rumah kos Angel. Dua hari kemudian mereka sepakat bertemu kembali.

Saat itulah sekitar Pk. 21:00 penjaga rumah kos dan penghuni mendengar jeritan minta tolong dari kamar Angel. Pintu kamar lalu didobrak, Angel terlihat terkapar bersimbah darah. Joko yang hendak kabur juga menusuk Roy, teman kos Angel. Lelaki ini akhirnya dibekuk warga bahkan dihakimi.

CUMA ISENG

Hakim, 28, pemuda lajang yang kerap chatting mengaku kegiatan yang dilakukannya cuma iseng. “Tapi sekarang sudah jarang, banyak tipunya,” katanya. Dia pernah berkenalan dengan cewek yang menampilkan foto dirinya yang cantik.

Keduanya lalu janji ketemu di toko buku. Saat si cewek menampakkan diri, ternyata segala bayangan tentang wanita cantik seperti foto yang dipajang di internet, bertolak belakang. “Orangnya tambun, wajahnya juga nggak cakep. Dari situ saja dia sudah tak jujur. Saya sudah ill fell, kapok, buang-buang waktu aja,” tambah Hakim.

Lain lagi dengan Ical, 32, yang sangat nyandu akan chatting. Dia bisa berjam-jam bahkan begadang cuma untuk kegiatan yang satu ini. Sejumlah perempuan baik gadis, janda atau ibu rumah tangga diakrabinya, bahkan tak sedikit yang dipacari. “Kalau dia juga suka, kenapa tidak. Apalagi kalau cakep,” ucapnya enteng.

MEMANFAATKAN TEKNOLOGI

Guru Besar Fakultas Kriminologi Universitas Indonesia Prof. Muhammad Mustafa mengatakan penjahat yang memanfaatkan kemajuan teknologi akan bertambah banyak. Ini bisa terjadi lantaran sifat kejahatan yang selalu mengikuti perkembangan teknologi.

Menurutnya, pelaku sudah berencana melakukan aksinya dengan menggunakan jasa kemajuan teknologi. Ia menjaring korban setelah bisa meyakini orang yang diincarnya bahwa pelaku orang baik yang bisa dipercaya. Padahal, dalam dunia maya, setiap orang bisa menjadi siapa saja untuk menutupi jati diri sebenarnya.

“Saat kopi darat, korban beranggapan orang yang ditemuinya adalah orang yang selama ini akrab melalui chatting,” ujarnya. “Sesungguhnya, ia tetap orang asing yang baru dikenal dan karenanya harus diwaspadai.”

Jika penjahat terus bergerak mengikuti kemajuan teknologi, sambungnya, polisi mestinya sudah lebih maju. “Ini bukan hal yang sulit bagi polisi,” katanya. “Tetapi korban juga harus memberi data sepenuhnya terkait pelaku.”

“Diperkirakan, saat ini pelaku yang memanfaatkan kemajuan teknologi itu ada polanya, misalnya tempat dan daerah ia menghubungi korbannya,” katanya.

Mulanya iseng, lama-lama ketagihan. Ibarat narkoba, chatting ternyata bisa membuat penggunanya menjadi pecandu, dunia maya membius penghuninya.

WASPADA CHATTING

-Lawan chatting anda adalah orang misterius, jangan anggap dia jujur.
-Jangan terlalu terbuka baik soal jati diri, soal uang dan harta yang dimiliki
-Tolak ajakan ‘kopi darat’ alias bertemu bila anda bisa memastikan identitas teman chatting.
-Jangan gunakan kamera chatting bila anda awam.
-Lebih baik chatting dengan orang yang sudah dikenal

0 komentar:

Posting Komentar

dibuat : 1 September 2009



Foto saya
Rajapolah, Tasikmalaya, Indonesia

Catatan isi Blog ini :